"Can-Macanan" Seni Tradisional Madura

PWINews - "Can-Macanan". Demikian masyarakat Madura mengenal jenis kesenian tradisional yang sempat populer di Pulau Garam, Madura pada sekitar tahun 1980 hingga 1990-an itu.

Bahannya terbuat dari jerami dan diberi bulu seperti macam, dengan kepala terbuat dari kayu, seperi macam.

Biasanya, jenis seni tradisional ini dipentaskan saat pagelaran pencak silat, sebagai acara penutup, yakni di bagian akhir, sebelum pertunjukan bubar.

Aksi yang ditampilkan dengan menunjukkan kebolehan kepiawayan pesilat atau pendekar dalam menaklukkan macam.

Di sejumlah pelosok desa di Pamekasan, kesenian "Can-Macanan" ini termasuk jenis kesenian tradisional yang populer, menarik yang dibutuhkan keahlian khusus.

Sebagaimana layaknya kesenian tradisional etnik Thionghoa, yakni Barongsai, "Can-Macanan" juga harus diperankan dua orang. Di bagian depan sebagai pemegang mulut dan wajah macan/harimau, sedang dibagian belakang sebagai badan belakang si macan.

Dalam perkembangannya, "Can-Macanan" tidak hanya dipertontonkan saat pertunjukan seni pencak silat saja, akan tetapi juga sering dipentaskan saat acara pawai, dan kegiatan akhir tahun lembaga pendidikan (imtihan).

Di desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, Pamekasan bahkan ada warga yang memiliki enam ekor "Can-Macanan" ini. Jika anda berminat mengundang untuk kebutuhan acara seperti karnaval atau kegiatan hiburan lainnya, anda bisa menghubungi Sudara Rifqi di nomor telepon/WA 087866205067. (PWI-RF)

0 Response to ""Can-Macanan" Seni Tradisional Madura"

Post a Comment

Label Mobile