PWINews - Pihak Polres Rembang menggelar pertemuan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat dalam rangka silaturrahmi pada Selasa (28/8/2018) siang tepatnya pukul 12.00 WIB di Kantor Satlantas Rembang.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kapolres Rembang beserta jajarannya dan juga ketua PWI Rembang, acara ini juga untuk mananggapi isu-isu terkini di wilayah Rembang.
Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso dalam pertemuan menyatakan bahwa sinergitas antara kepolisian dan media sangat penting dalam rangka bertukar informasi untuk menjaga keamanan Rembang.
Menurutnya, tugas kepolisian dan media ada semacam persamaan yaitu sama-sama mencari fakta dan kebenaran. Namun ranahnya berbeda jika media mencari fakta untuk diinformasikan sedangkan kepolisian mencari fakta untuk pengamanan.
Oleh karena itu, Pungky mempersilahkan kepada awak media untuk berkoordinasi dengan para kepala satuan (Kasat) baik itu bidang Reskrim, Narkoba, Lantas, maupun Intelkam.
Karena secara teknis para Kasat inilah yang menjalankan tugas di lapangan.
“Posisi kepolisian cukup sulit Mas, jelang tahun politik 2019 karena banyak kepentingan yang bermain,” ungkapnya.
Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan netral dalam hajatan demokrasi tahun depan, namun jika dalam tugas-tugas kepolisian itu tidak masalah misalnya pengamanan dan pengawalan.
Disinggung terkait banyaknya kejadian di beberapa tempat tentang pro dan kontra #2019gantipresiden, Pungky menolak berkomentar.
Namun ia menyatakan bahwa menyatakan pendapat adalah hak warga negara. Tapi jika dalam menyatakan pendapat bisa berujung atau berpotensi kerusuhan maka kepolisian wajib membubarkan.
“Saya tegaskan bahwa dalam hal politik, kepolisian harus netral,” tegasnya.
Di Rembang ia berharap tidak terjadi hal tersebut karena para tokoh agama dan masyarakat di kota ini sangat toleran dan nasionalis.
Dalam pertemuan tersebut ketua PWI Rembang Djamal A Garhan menyampaikan bahwa media perlu bersinergi dengan kepolisian selain karena kepolisian merupakan sumber informan tapi juga sama-sama menjaga kondusifitas Rembang apalagi jelang Pemilu 2019. (PWI Rembang)
Pertemuan ini dihadiri oleh Kapolres Rembang beserta jajarannya dan juga ketua PWI Rembang, acara ini juga untuk mananggapi isu-isu terkini di wilayah Rembang.
Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso dalam pertemuan menyatakan bahwa sinergitas antara kepolisian dan media sangat penting dalam rangka bertukar informasi untuk menjaga keamanan Rembang.
Menurutnya, tugas kepolisian dan media ada semacam persamaan yaitu sama-sama mencari fakta dan kebenaran. Namun ranahnya berbeda jika media mencari fakta untuk diinformasikan sedangkan kepolisian mencari fakta untuk pengamanan.
Oleh karena itu, Pungky mempersilahkan kepada awak media untuk berkoordinasi dengan para kepala satuan (Kasat) baik itu bidang Reskrim, Narkoba, Lantas, maupun Intelkam.
Karena secara teknis para Kasat inilah yang menjalankan tugas di lapangan.
“Posisi kepolisian cukup sulit Mas, jelang tahun politik 2019 karena banyak kepentingan yang bermain,” ungkapnya.
Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan netral dalam hajatan demokrasi tahun depan, namun jika dalam tugas-tugas kepolisian itu tidak masalah misalnya pengamanan dan pengawalan.
Disinggung terkait banyaknya kejadian di beberapa tempat tentang pro dan kontra #2019gantipresiden, Pungky menolak berkomentar.
Namun ia menyatakan bahwa menyatakan pendapat adalah hak warga negara. Tapi jika dalam menyatakan pendapat bisa berujung atau berpotensi kerusuhan maka kepolisian wajib membubarkan.
“Saya tegaskan bahwa dalam hal politik, kepolisian harus netral,” tegasnya.
Di Rembang ia berharap tidak terjadi hal tersebut karena para tokoh agama dan masyarakat di kota ini sangat toleran dan nasionalis.
Dalam pertemuan tersebut ketua PWI Rembang Djamal A Garhan menyampaikan bahwa media perlu bersinergi dengan kepolisian selain karena kepolisian merupakan sumber informan tapi juga sama-sama menjaga kondusifitas Rembang apalagi jelang Pemilu 2019. (PWI Rembang)
0 Response to "Polres-PWI Rembang Bersinergi Menjelang Tahun Politik"
Post a Comment