PWINews - Mantan Ketua Umum (Ketum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Sofyan Lubis, meninggal dunia pada Minggu (2/9/2018). Pada Senin (3/9/2018) siang, jenazah almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta.
Sofyan Lubis selama ini dikenal sebagai aktivis organisasi PWI yang konsisten hingga akhir hayatnya. Memasuki usia senja, Sofyan tetap bergiat mengikuti sejumlah kegiatan PWI, seperti Hari Pers Nasional (HPN), yang berlangsung di sejumlah kota di Indonesia dan rapat-rapat pleno PWI Pusat di Jakarta
Sofyan yang lama berkecimpung di dunia jurnalistik dengan bergabung di Harian Pos Kota Jakarta ini, menghembuskan nafas terakhir pada hari Minggu, pukul 16:00 WIB di RS Gading Pluit, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ungkapan duka cita datang dari banyak kalangan, terutama wartawan yang tergabung dalam PWI. Sejumlah grup media sosial yang beranggotakan pengurus dan anggota PWI dari seluruh Indonesia menyatakan duka mendalam sepeninggal Sofyan. "Pengurus PWI Kepri mengucapkan duka yang mendalam, semoga amal baik beliau diterima di sisiNya. Amien," demikian ungkapan duka cita dari pengurus PWI Provinsi Kepulauan Riau.
"Bapak wafat sekitar pukul 16.00 sakit gangguan lambung dan usus buntu,” kata Ajie Lubis, putra almarhum. Sofyan Lubis, sosok murah senyum dan pengayom ini, wafat dalam usia 77 tahun.
Ia lahir 22 November 1941, di Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Selain menjadi Ketum PWI Pusat, ia pernah memimpin PWI Jaya, juga mantan Pemimpin Umum HU Pos Kota, anggota DPR/MPR (1993-2003).
Pendidikan jurnalistik almarhum sangat meyakinkan. Sofyan yang berkecimpung di dunia kewartawanan sejak 1962 adalah alumni International Institute for Journalism (IIJ) Berlin, Jerman pada 1972. Almarhum menjadi ketua umum PWI di era akhir rezim Orde Baru hingga awal era Reformasi (1993-1998). Wartawan senior murah senyum dan banyak joke itu telah pergi selama-lamanya. Mantan anggota Komisi I DPR-RI ini meninggalkan seorang istri dan 4 anak. (Humas PWI)
Sofyan Lubis selama ini dikenal sebagai aktivis organisasi PWI yang konsisten hingga akhir hayatnya. Memasuki usia senja, Sofyan tetap bergiat mengikuti sejumlah kegiatan PWI, seperti Hari Pers Nasional (HPN), yang berlangsung di sejumlah kota di Indonesia dan rapat-rapat pleno PWI Pusat di Jakarta
Sofyan yang lama berkecimpung di dunia jurnalistik dengan bergabung di Harian Pos Kota Jakarta ini, menghembuskan nafas terakhir pada hari Minggu, pukul 16:00 WIB di RS Gading Pluit, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ungkapan duka cita datang dari banyak kalangan, terutama wartawan yang tergabung dalam PWI. Sejumlah grup media sosial yang beranggotakan pengurus dan anggota PWI dari seluruh Indonesia menyatakan duka mendalam sepeninggal Sofyan. "Pengurus PWI Kepri mengucapkan duka yang mendalam, semoga amal baik beliau diterima di sisiNya. Amien," demikian ungkapan duka cita dari pengurus PWI Provinsi Kepulauan Riau.
"Bapak wafat sekitar pukul 16.00 sakit gangguan lambung dan usus buntu,” kata Ajie Lubis, putra almarhum. Sofyan Lubis, sosok murah senyum dan pengayom ini, wafat dalam usia 77 tahun.
Ia lahir 22 November 1941, di Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Selain menjadi Ketum PWI Pusat, ia pernah memimpin PWI Jaya, juga mantan Pemimpin Umum HU Pos Kota, anggota DPR/MPR (1993-2003).
Pendidikan jurnalistik almarhum sangat meyakinkan. Sofyan yang berkecimpung di dunia kewartawanan sejak 1962 adalah alumni International Institute for Journalism (IIJ) Berlin, Jerman pada 1972. Almarhum menjadi ketua umum PWI di era akhir rezim Orde Baru hingga awal era Reformasi (1993-1998). Wartawan senior murah senyum dan banyak joke itu telah pergi selama-lamanya. Mantan anggota Komisi I DPR-RI ini meninggalkan seorang istri dan 4 anak. (Humas PWI)
0 Response to "Mantan Ketua Umum PWI Sofyan Lubis Meninggal Dunia"
Post a Comment