PWINews - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ke-24 di Graha A. Azis (Balai PWI Jatim) Surabaya, 22-23 September 2018.
UKW angkatan 336 nasional yang diberi tema ‘Menuju Wartawan yang Profesional dan Kompeten’ ini, diikuti sebanyak 41 wartawan. Tiga di antaranya dinyatakan tidak lulus alias belum berkompeten.
Dalam sambutannya, Ketua PWI Jatim, Akhmad Munir, berpesan agar peserta UKW tetap menjaga marwah profesi dan organisasi. “Pertahankan profesionalisme. Yang belum lulus jangan putus asa, tidak hilang semua harapan, masih bisa mengikuti UKW pada kesempatan berikutnya,” kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pemberitaan LKBN Antara ini.
Masih kata Munir, dalam waktu dekat pihaknya bakal menggelar UKW di Kota Madiun. “UKW berikutnya kita gelar di Madiun sekitar bulan Oktober-November 2018. Sama seperti sebelumnya, peserta tidak usah bayar alias gratis,” terangnya, Minggu (23/9/2018).
Keberhasilan PWI Jatim tidak memungut biaya kepada peserta UKW, sebab keberhasilan komunikasi pengurus PWI Jatim menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, dalam hal ini Bank Mayapada. Sedangkan, di tempat lain, peserta harus merogoh kocek sekira Rp1,5 juta untuk dapat mengikuti uji kompetensi ini.
“Apresiasi dari luar sangat bagus. Banyak pihak yang mengajak kerjasama, baik itu dari pemerintah maupun swasta. Hal ini membuktikan tingginya animo mereka guna mendukung proses profesionalisme wartawan di Jatim,” tambah Munir.
Sedangkan, DR Rajab Ritongga, perwakilan PWI Pusat menerangkan tentang peran penting kompetensi wartawan guna menghadapi persaingan di era terbuka ini.
“Kedepan, teknologi akan mengubah jaman. Kita harus siap menyambut persaingan bebas yang transparan. Wartawan Indonesia harus dilengkapi kompetensi guna dapat berkompetisi dengan wartawan asing. Siapa yang tidak siap dia akan digilas jaman,” bebernya.
Ia pun mengingatkan bahwa proses jurnalisme dibutuhkan kehati-hatian dan akurasi. “Tingkatkan kapasitas diri kita, menjaga profesionalisme serta marwah dengan mengasah kemampuan. Selalu cek dan ricek,” pesan jebolan FISIP Universitas Indonesia ini.
Terpisah, Djoko Tetuko, Kordinator UKW PWI Jatim, menerangkan dari 41 peserta UKW ini, dibagi menjadi 1 kelas untuk kategori Utama, 4 kelas untuk kategori Madya dan 5 kelas untuk kategori Muda.
“UKW angkatan 24 PWI Jatim ini merupakan angkatan 336 nasional, pelaksanaanya bebarengan dengan UKW angkatan 337 yang pelaksanaannya hari ini juga masih berlangsung. Ada tiga wartawan dinyatakan belum kompeten, soal hasil selanjutnya kita laporkan ke PWI Pusat,” terang wartawan senior Jatim ini.
UKW PWI Jatim kali ini, PWI Pusat menugaskan beberapa penguji dari berbagai daerah. Antara lain, dari Sumatra, Bali, Jawa Tengah, Jakarta, Banten dan Jatim sendiri. (Humas PWI)
UKW angkatan 336 nasional yang diberi tema ‘Menuju Wartawan yang Profesional dan Kompeten’ ini, diikuti sebanyak 41 wartawan. Tiga di antaranya dinyatakan tidak lulus alias belum berkompeten.
Dalam sambutannya, Ketua PWI Jatim, Akhmad Munir, berpesan agar peserta UKW tetap menjaga marwah profesi dan organisasi. “Pertahankan profesionalisme. Yang belum lulus jangan putus asa, tidak hilang semua harapan, masih bisa mengikuti UKW pada kesempatan berikutnya,” kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pemberitaan LKBN Antara ini.
Masih kata Munir, dalam waktu dekat pihaknya bakal menggelar UKW di Kota Madiun. “UKW berikutnya kita gelar di Madiun sekitar bulan Oktober-November 2018. Sama seperti sebelumnya, peserta tidak usah bayar alias gratis,” terangnya, Minggu (23/9/2018).
Keberhasilan PWI Jatim tidak memungut biaya kepada peserta UKW, sebab keberhasilan komunikasi pengurus PWI Jatim menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, dalam hal ini Bank Mayapada. Sedangkan, di tempat lain, peserta harus merogoh kocek sekira Rp1,5 juta untuk dapat mengikuti uji kompetensi ini.
“Apresiasi dari luar sangat bagus. Banyak pihak yang mengajak kerjasama, baik itu dari pemerintah maupun swasta. Hal ini membuktikan tingginya animo mereka guna mendukung proses profesionalisme wartawan di Jatim,” tambah Munir.
Sedangkan, DR Rajab Ritongga, perwakilan PWI Pusat menerangkan tentang peran penting kompetensi wartawan guna menghadapi persaingan di era terbuka ini.
“Kedepan, teknologi akan mengubah jaman. Kita harus siap menyambut persaingan bebas yang transparan. Wartawan Indonesia harus dilengkapi kompetensi guna dapat berkompetisi dengan wartawan asing. Siapa yang tidak siap dia akan digilas jaman,” bebernya.
Ia pun mengingatkan bahwa proses jurnalisme dibutuhkan kehati-hatian dan akurasi. “Tingkatkan kapasitas diri kita, menjaga profesionalisme serta marwah dengan mengasah kemampuan. Selalu cek dan ricek,” pesan jebolan FISIP Universitas Indonesia ini.
Terpisah, Djoko Tetuko, Kordinator UKW PWI Jatim, menerangkan dari 41 peserta UKW ini, dibagi menjadi 1 kelas untuk kategori Utama, 4 kelas untuk kategori Madya dan 5 kelas untuk kategori Muda.
“UKW angkatan 24 PWI Jatim ini merupakan angkatan 336 nasional, pelaksanaanya bebarengan dengan UKW angkatan 337 yang pelaksanaannya hari ini juga masih berlangsung. Ada tiga wartawan dinyatakan belum kompeten, soal hasil selanjutnya kita laporkan ke PWI Pusat,” terang wartawan senior Jatim ini.
UKW PWI Jatim kali ini, PWI Pusat menugaskan beberapa penguji dari berbagai daerah. Antara lain, dari Sumatra, Bali, Jawa Tengah, Jakarta, Banten dan Jatim sendiri. (Humas PWI)
0 Response to "Tiga Wartawan Tak Lulus UKW Ke-24 PWI Jatim"
Post a Comment