Ibu Riana Sari Arinal Apresiasi Digelarnya Lampung Fashion Tendance sebagai Ajang Pengembangan Industri Wastra dan Fashion di Provinsi Lampung |
BANDARLAMPUNG ----- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal mengapresiasi digelarnya Lampung Fashion Tendance sebagai ajang untuk semakin berkembangnya industri wastra dan fashion di Provinsi Lampung.
Hal itu disampaikan Ibu Riana saat menghadiri sekaligus membuka Lampung Fashion Tendance yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Lampung di Ballroom Hotel Radisson Lampung, Selasa (12/12/2023).
"Saya sangat mengapresiasi munculnya berbagai inisiatif positif yang turut memajukan Lampung, khususnya dalam dunia fashion sebagaimana gelaran Lampung Fashion Tendance ini," ujar Ibu Riana.
Ibu Riana mengatakan para desainer Lampung yang tergabung dalam APPMI sangat luar biasa dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
"Keren sekali. Terus berkarya dan Insha Allah saya akan dukung terus kegiatan-kegiatan seperti ini karena kegiatan ini bukti nyata bahwa UMKM kita maju dan UMKM kita menyokong pertumbuhan perekonomian di Lampung," katanya.
Ia menjelaskan saat ini sudah banyak sekali para perajin Lampung yang sudah naik kelas. Hal ini didukung melalui berbagai pembinaan-pembinaan dan bimbingan serta keikutsertaan para perajin baik ditingkat nasional maupun internasional.
"Kerajinan Provinsi Lampung alhamdulillah sudah semakin baik, semakin halus pembuatannya dan sudah semakin digemari," katanya.
Ia meminta agar para desainer terus bisa menggandeng dan berkolaborasi dengan para perajin di Lampung.
"Hasil dari perajin bila ditangan desainer akan menjadi sesuatu hal yang luar biasa. Saya berharap para desainer yang ada di Lampung ini juga melibatkan para perajin-perajin binaan kami di Dekranasda Provinsi Lampung," ujarnya.
Ibu Riana menuturkan Lampung sendiri memiliki beragam wastra sebagai bagian dari warisan budaya Lampung.
"Tidak hanya tapis yang sudah sangat terkenal, tapi juga ada tenun, tampan, sulam usus, sulam jelujur, maduaro, tumbung manuk dan lain-lain, dan semuanya itu masih sangat terbuka untuk dikembangkan dan dikreasikan menjadi karya-karya kriya," katanya.
Ia mengajak semua untuk bangga dan ikut bersama didalam menjaga wastra yang ada di Lampung.
"Kita harus sama-sama bangga memakai wastra yang ada di Provinsi Lampung. Untuk melestarikan dan mengembangkan wastra di Lampung tidak hanya tugas dari dekranasda dan pemerintah semata, tetapi seluruh rakyat Lampung berkesempatan untuk selalu melestarikan budaya dan wastra ini," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Ibu Riana berharap menjadi momentum kebangkitan fashion Lampung dan menjadi penyemangat para perajin dan desainer di Lampung untuk terus berkarya.
"Saya juga berharap bahwa ini tidak menjadi gelaran pertama dan satu-satunya, akan tetapi menjadi kegiatan annual (tahunan) yang ditunggu-tunggu oleh para desainer. Selalu berinovasi dan selalu melestarikan wastra-wastra yang ada di Provinsi Lampung," katanya.
Lampung Fashion Tendance ini diikuti oleh 27 desainer, tidak hanya desainer kebanggan Sai Bumi Ruwa Jurai namun dari luar Provinsi Lampung yakni Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur.
Sementara itu, Ketua APPMI Lampung Ida Giriz mengatakan dengan semakin berkembangnya industri wastra dan fashion di Lampung, sehingga ke depan menjadi episentrum dalam pengembangan fashion di nusantara.
"Mari berkarya, tingkatkan industri fashion, UMKM berjaya, wastra berjaya, Lampung semakin jaya," ujar Ida.(Adpim)
0 Response to "Lampung Fashion Tendance sebagai Ajang Pengembangan Industri Wastra dan Fashion di Provinsi Lampung"
Post a Comment